Judul : Panduan Penjelajah Jalur Sutra di Barat Tiongkok
link : Panduan Penjelajah Jalur Sutra di Barat Tiongkok
Panduan Penjelajah Jalur Sutra di Barat Tiongkok
BERMULA Perjalanan Jalur Sutra sebaiknya dimulai dari Daratan Barat Tiongkok (Asia Tengah) karena masih tersedia jalur yang cukup baik.
Dari dataran Tiongkok kita bisa menyusuri banyak tempat dan banyak negara lain yang dilintasi Jalur Sutra. Kota pertama yang harus kita datangi adalah Urumqi. Penerbangan Jakarta- Urumqi via Guangzhou menempuh waktu 13 jam. Pastikan Anda duduk di dekat jendela supaya bisa menyaksikan lekukan indah pegunungan Karakoram dan panorama Tiongkok dari angkasa.TEMPAT BERMALAM Di Kota Urumqi sangat banyak pilihan hotel yang sesuai anggaran. Sementara, saat di Kota Kashgar, ada baiknya menginap di Kashi Tianyuan International Hotel. Selain pelayanan dan kualitas lumayan, lokasinya masih di dalam kota. Destinasi melancong seperti Eye of Kashgar, Monumen Mao Zedong, dan Old Kashgar dapat disambangi dengan berjalan kaki. Di Kota Dunhuang, cobalah menginap di Dunhuang Fuquo Hotel, yang lokasinya berada di dalam kota. Kita bisa menikmati malam kota Dunhuang dengan hanya berjalan kaki, melihat kanal-kanal dan lampu bangunan yang indah.
KENYAMANAN hotel Pelayanan penginapan di sepanjang Jalur Sutra tidak sebaik hotel di timur Tiongkok, seperti Beijing dan Shanghai. Namun, jangan khawatir, umumnya penginapan itu menyediakan air panas, teko pemanas, hingga internet.
KENYAMANAN hotel Pelayanan penginapan di sepanjang Jalur Sutra tidak sebaik hotel di timur Tiongkok, seperti Beijing dan Shanghai. Namun, jangan khawatir, umumnya penginapan itu menyediakan air panas, teko pemanas, hingga internet.
Inspirasi Marco Polo
Pada 1271, bersama ayah dan pamannya, Marco Polo melancong dari Italia ke Tiongkok lewat Jalur Sutra. Rute perdagangan ini menghubungkan Eropa dan Tiongkok sejak 500 Sebelum Masehi. Selama menyusuri Jalur Sutra, Marco menghadapi keberingasan perampok dan kesengsaraan. Catatan perjalanannya telah menginspirasi toponimi peta-peta awal penjelajahan samudra, sekitar abad ke-16. Namun, sebagian orang masih menyangsikan perjalanan Marco nan epik itu.
Pada 1271, bersama ayah dan pamannya, Marco Polo melancong dari Italia ke Tiongkok lewat Jalur Sutra. Rute perdagangan ini menghubungkan Eropa dan Tiongkok sejak 500 Sebelum Masehi. Selama menyusuri Jalur Sutra, Marco menghadapi keberingasan perampok dan kesengsaraan. Catatan perjalanannya telah menginspirasi toponimi peta-peta awal penjelajahan samudra, sekitar abad ke-16. Namun, sebagian orang masih menyangsikan perjalanan Marco nan epik itu.
KULINER Kaoruo
Kaoruo merupakan kebab daging domba. Rasanya lebih pedas dan beraroma kari. Berbentuk sate dan dibakar ala sate.
Toko barang antik Appartique di Magazine Street menjual perkakas untuk menciptakan tatanan meja eksentrik, Warehouse District, Contemporary Arts Center.
Kaoruo merupakan kebab daging domba. Rasanya lebih pedas dan beraroma kari. Berbentuk sate dan dibakar ala sate.
Toko barang antik Appartique di Magazine Street menjual perkakas untuk menciptakan tatanan meja eksentrik, Warehouse District, Contemporary Arts Center.
Karya seniman Radcliff Bailey dengan fokus taksidermi buaya.
Polo Hidangan yang mirip dengan nasi goreng atau nasi lemak yang dicampur daging domba dan sayur.
Dikelilingi dinding lusuh dan kayu kusam, Cane and Table (kiri) berspesialisasi pada koktail rum dan kudapan “kolonial perdusunan" di French Quarter. Kelompok tari yang menjadi penampil tetap (bawah) berlatih di Marigny Opera House, bekas gereja. “Para peneipta ingin ambil bagian dalam pembangunan kembali,” ujar pengusaha Justin Shiels, “ingin terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dibandingkan diri mereka. ’’ANDREW NELSON menetap di New Orleans, tempat dia mengajar jurnalisme dan media sosial di Loyola University. Sesama warga New Orleans, KRIS DAVIDSON memotret “Negara Bagian Teraneh di Amerika” dalam Traveler edisi Oktober 2014.
Da Pan Ji Daging ayam yang disajikan dalam piring besar. Dimasak dengan saos cabai, bawang, dan kentang. Rasanya pedas menyegarkan!
SUVENIR Topi XinjiangTopi untuk lelaki berbentuk segi empat dan untuk wanita berbentuk segi enam.
Mereka menari meski tak ada radio,” demikianlah kolumnis lokal Chris Rose menggambarkan pendekatan spontan dan teatris New Orleans terhadap kehidupan. Di kota angkat saya, “kostum” adalah kata kerja, sedangkan beranda depan kerap berfungsi sebagai panggung komedi atau drama.
Sepuluh tahun silam para kritikus memprediksi Badai Katrina akan mengakhiri lakon panjang New Orleans. Tutup tirai, kata mereka. Namun semangat yang tak tergoyahkan menjadi bahan bakar untuk tekad yang tampak mustahil: Kami menggali keluar. Antoine’s Restaurant bahkan merayakan ulang tahunnya yang ke-175. Dan, sekarang ada masa depan yang menjanjikan, bukan hanya kemasyuhuran masa lalu.
Lebih dari 34.000 pendatang baru kini menyebut New Orleans sebagai rumah (walaupun populasinya masih 100.000 lebih sedikit dibandingkan sebelum bencana Katrina). Hidup tenang setelah badai berlalu, mereka menyibukkan diri dengan perusahaan rintisan atau sekadar kumpul-kumpul di lebih dari 1.400 restoran—bertambah sekitar 600 restoran dari tahun 2005. Mereka tidak berminat mendaki tangga sosial kota yang picik, walaupun menantang, berisi para debutante bersarung tangan putih dan para pengacara bersepatu putih. Alih-alih, mereka menggegas kebangkitan kembali wilayah-wilayah seperti Treme, Mid-City, Irish Channel, dan Bywater. Mereka menciptakan pusat-pusat hiburan baru seperti Freret Street.
Bersama-sama, para pendatang dan penduduk asli menulis naskah yang berbeda untuk New Orleans. Datanglah audisi. Temui band alat musik tiup di Frenchmen Street. Buntuti para penggembira parade musik di Treme. Barang antik di Royal Street. Hadiri salah satu dari 130 festival tahunan. Terbuai arsitektur romantis UptoWn.
Agustus silam, kami memperingati tahun kesepuluh Katrina. Kami mengenang segala yang hilang dan apa yang telah kami capai. Tetapi, saya rasa kami tidak akan tidur dalam waktu dekat. New Orleans berulang tahun ke-300 pada 2018. Pertunjukan baru dimulai.
Sebatang pohon yang terbunuh oleh Badai Katrina menjalani hidup kedua sebagai karya seni ukir (atas) di lingkungan Bayou St. John, dekat Lafitte Greenway, jalur sepeda dan pejalan kaki sepanjang empat kilometer. Dibuka pada 2011, Piety Street Sno-Balls (kanan) menyajikan hidangan favorit warga setempat: es serut manis.
Demikianlah Artikel Panduan Penjelajah Jalur Sutra di Barat Tiongkok
Sekianlah artikel Panduan Penjelajah Jalur Sutra di Barat Tiongkok kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Panduan Penjelajah Jalur Sutra di Barat Tiongkok dengan alamat link https://beningindah.blogspot.com/2016/06/panduan-penjelajah-jalur-sutra-di-barat.html
0 Response to "Panduan Penjelajah Jalur Sutra di Barat Tiongkok"
Posting Komentar